Sabtu, 13 September 2014

Pacitan, Kota 1001 Goa, tanah kelahiran Presiden SBY


Judul di atas bukan berarti pak SBY lahir di goa ya.. hehe :) Salah satu saya mempertimbangkan ke Pacitan karena pertama belum pernah kesana yang kedua karena Goa dan pantainya nya, yang denger denger ada salah satu Goa yang dijuluki goa terbaik se asia tenggara, keren kan ..
Dan juga pantainya, banyak yang masih alami ..
Perjalanan ke Pacitan saya mulai dari Jakarta Solo, lewat utara melalui Semarang. Dari Semarang – mampir kuliner bakso Tamansari di Salatiga terus ke Solo – Wonogiri – Pacitan.
Jarak Semarang – Solo biasa ditempuh 2 jam, untuk dari Solo ke Pacitan dengan jarak yang sama butuh waktu lebih dari 2 jam karena jalannya yang berkelok kelok naik turun gunung. Tapi jalannya mulus banget, seperti aspal kelas 1 yang buat ngaspal tol, apa karena kampungnya SBY ya bisa mulus begini. Buat yang suka ngepot ngepot (baca:ngedrift) kayanya cocok nih kesini hehe.
Sampe di Pacitan langsung cari Hotel, berdasarkan review target pertama adalah Hotel Graha Prima, yang katanya deket sama pantai Teleng Ria yang akan menjadi target tujuan saya pertama. Kesan pertama Hotel ini cukup bersih dengan pilihan kamar sekitar 300rban yang biasa, deluxe 350 – 450 rb tergantung viewnya ada juga yang bungalow 500rb dengan view pantai Teleng Ria.
Saya coba melihat ke kamar yang punya view bagus langsung ke pantai dengan harga 450rb – 500rb, ternyata kamarnya bukan disini, untuk yang view nya bagus harus keluar nggak jauh dari lobby hotel, kemudian masih nanjak curam dan masuk ke tempat bungalownya, diantar sama mas mas yang jaga hotelnya.
Sampai di tempat bungalow pemandangannya lurus banget melihat dari sisi samping bibir pantai Teleng Ria, sehingga dari ujung ke ujungnya terlihat dari ketinggian.
Plusnya adalah view tempatnya mantep banget. Kalau buat rame rame oke banget nih, tapi karena waktu itu saya berdua saja, serem juga ya karena akses masuknya agak susah, curam dan gelap, kalau mau kemana mana males ngeluarin mobilnya dan cari makan keluar juga susah, kecuali cuma BBQ an di hotel sih maknyus ..
Akhirnya dengan pertimbangan itu, akhirnya saya cancel saya pindah ke hotel Srikandi, yang katanya ada di pusat kota.
hotel srikandi pacitan
hotel srikandi pacitan
hotel srikandi pacitan 2
hotel srikandi pacitan 2
Pusat kota ? Ketika sampai di Srikandi tapi di seputaran kota kok sepi amat ya, jam 7 sudah pada mulai berkurang aktifitas masyarakat seperti pedagang jualan makan dll.
Hotel Srikandi ini termasuk hotel lama, tapi lumayan bersih dengan rate harga 190rb sampai 350rb. Dan enaknya nggak jauh dari hotel banyak yang jualan makanan jadi nggak kuatir kalau cacing cacing perut mulai menabuh genderang ..
Hanya pada waktu malam harinya kita dikejutkan teman 1 kamar yang tidak diundang, seekor laba laba besar yang muncul dibalik selimut, langsung kita teriak loncat loncat sambil mencari dimana sang binatang bersembunya, ambil senter dari mobil untuk mencari sang laba laba ternyata bersembunyi di bawah kasur, langsung saya cari kayu untuk memukulnya, tapi meleset .. malah berbalik berlari cepat ke arah saya membuat saya kelabakan menghindarinya, reflek saya ambil sandal saya lempar, dan kena. Kasihan si laba laba meninggal karena saya pukul ..
Untunglah setelah itu bisa tidur tenang sampai pagi melihat ketenangan pemandangan di Pacitan  ..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar